Jumat, 19 April 2013

Mengapa harus berbekam???



Berbekam adalah mengeluarkan darah kotor dari tubuh kita dengan cara melukai bagian tubuh tertentu, kemudian dibagian yang dilukai itu dilakukan kop / sedot vakum. Biasanya bekam dilakukan di punggung, kaki (betis, paha) bagain belakang, leher, bahkan di kepala tergantung keluhan kita.

Sebelum dibekam kita akan ditanya apa keluhan yang dirasakan, kemudian Terapis memeriksa mata atau telapak tangan kita. Beberapa titik bekam akan dikop dulu selama beberapa menit supaya permukaan kulit dan pembuluh darahnya lentur. Bagaian tubuh yang akan dibekam akan diurut sebentar lalu diolesi kapas dengan alkohol untuk sterilisasi sebelum dilukai dengan ujung jarum. Kemudian kop akan dipasang lagi dan beberapa saat kemudian darah kotor akan mengalir keluar.


PERKATAAN Al-Hijamah atau hijamah dalam bahasa arab berarti torehan darah, istilah ini berbeda dengan istilah “Al-Fashed” yang berarti pembuangan darah. Istilah Hijamah dalam masyarakat melayu lebih di kenal dengan nama “bekam” yang berarti pelepasan darah kotor. Sedangkan dalam masyarakat Indonesia, lebih di kenal dengan istilah Kop atau Cantuk yang berasal dari bahasa inggris Cupping.
Hijamah sudah dikenal dari jaman para Nabi, bahkan pada jaman kerajaan Sumeria. Hijamah terus berkembang sampai jaman Babilonia, Mesir, Saba dan Persia. Dalam ilmu kedokteran Islam, hijamah dipraktekkan secara hati-hati yaitu hanya dilakukan pada kasus pembekuan/penyumbatan dalam pembuluh darah. Karena fungsi hijamah sesungguhnya adalah untuk mengeluarkan darah kotor dari dalam tubuh/badan.
Hijamah merupakan salah satu teknik pengobatan yang dicontohkan Rasulullah SAW, yang telah lama dipraktikkan oleh manusia semenjak jaman dahulu kala. Bahkan informasi perintah berbekam ini diinformasikan dengan jelas.
“Selama aku berjalan pada malam Isra Mi’raj bersama para malaikat. Mereka selalu berkata, “Hai Muhammad, suruhlah umatmu berbekam.” Sesaat setelah Isra Mi’raj, Rasulullah juga menyatakan, sebagaimana diriwayatkan Abdullah ibnu Mas’ud, bahwa ia tidak melewati sejumlah malaikat melainkan mereka semua menyuruh beliau dengan mengatakan, “Perintahkanlah umatmu untuk berbekam! Bahkan dengan tegas, Nabi Muhammad menyatakan, “Kesembuhan (obat) itu ada pada tiga hal; dengan minum madu, pisau hijamah (bekam), dan dengan besi panas. Dan aku melarang umatku dengan besi panas,” (Hadits Bukhari).
Luar biasa, bahkan perintah ini langsung di diinfokan oleh Malaikat. Kini metode pengobatan ini sudah mengikuti perkembangan zaman, dan mengikuti kaidah-kaidah ilmiah dengan menggunakan suatu alat yang praktis dan efektif tanpa efek samping. Adapun pengobatan Hijjamah adalah suatu proses pembuangan darah kotor (toksid/racun) yang berbahaya dari dalam tubuh melalui bawah permukaan kulit.
Toksid/toksin adalah endapan racun/zat kimia yang tidak tidak bisa diurai oleh tubuh kita. Sedangkan yang dimaksud darah kotor adalah darah yang mengandung toksid atau darah statis yang menyumbat peredaran darah, sehingga sistem peredaran darah tidak dapat berjalan dengan maksimal. Timbunan racun (toxid) yang terdapat dalam darah manusia menyebabkan tidak berfungsinya mekanisme pertahanan tubuh (sistem imun tubuh).
Nah, bila kondisi ini berlarut-larut maka akan mengganggu kesehatan baik fisik atau mental. Akibatnya akan merasa lesu, murung, resah, linu, pusing dan senantiasa merasa kurang sehat, cepat bosan dan mudah untuk marah. Ditambah lagi angin sulit dikeluarkan dari dalam tubuh, akibatnya tubuh akan mudah kena jangkitan penyakit mulai dari yang ringan/akut seperti influenza sampai dengan penyakit degenertif semacam stroke, darah tinggi, kanker atau kencing manis bahkan sampai dengan gangguan yang bersifat non-medis. []

 


Berikut tips berbekam:
  1. Pilih Terapis yang sudah teruji, bersih tempat praktek dan peralatannya.
  2. Lakukan bekam minimal 2 jam setelah makan, tetapi juga jangan sampai perut Anda terlalu kosong.
  3. Bersihkan badan / mandi terlebih dahulu sebelum berbekam agar tubuh kita rileks. Hindari mandi langsung setelah berbekam.
  4. Pastikan jarum dan peralatan kop steril. Sambil mengobrol santai dengan Terapis kita bisa tanyakan sebelum berbekam. Biasanya peralatan itu disteril dengan alkohol atau gelas kopnya direbus.
  5. Kalau kopnya terlalu kencang beri tahu Terapis agar mengurangi sedotan vakumnya.
  6. Saat dibekam ataupun sesudahnya biasanya kita merasakan mengantuk. Jangan dilawan rasa kantuk itu, nikmati tidur yang nyaman.
  7. Bekas bekam ada baiknya diolesi minyak tawon supaya bengkaknya cepat pulih.
Selamat mencoba!